Laman

Senin, 12 September 2011


Kompak Memperkuat Rasa Kebersamaan Keluarga

Salam PINKERS
Setiap keluarga mengidam-idamkan adanya kebersamaan dan kesolidan dalam tubuh keluarganya. Dengan kuatnya sebuah keluarga, maka ujian atau badai sekencang apapun yang menerpanya, tentu tak akan meluluhlantahkan keluarga tersebut.
Untuk memperkuat kebersamaan tersebut, maka perlu ada usaha dari masing-masing anggota keluarga untuk saling memberi, mengingatkan dan memahami.
Ada banyak sarana yang bisa kita manfaatkan untuk membina kebersamaan dalam keluarga seperti dikutip dari SekolahOrangTua, antara lain :
Bercanda bersama
Kapankah terakhir kali Anda bercanda dengan pasangan Anda? Bercanda sangat penting karena di dalam bercanda ada kegembiraan. Kegembiraan itu akan membuat pola pandang kita terhadap berbagai masalah yang ada berubah. Kegembiraan mampu menjernihkan pandangan kita terhadap sesama anggota keluarga. Bahkan tidak sedikit yang merasa bahwa dengan bercanda, mereka dimudakan kembali. Relasi antara suami-istri diremajakan kembali.
Bermain bersama
Bermain, adalah aktivitas yang tanpa tuntutan. Di dalam bermain tidak ada kalah atau pun menang. Jika toh diciptakan kompetisi, itu bertujuan untuk meramaikan, bukan untuk benar-benar berkompetisi.
Ingat, bermain bersama butuh keterlibatan semua pihak. Jangan ada yang hanya menjadi penonton. Ketika bermain, tidak ada batasan antara anak dengan orangtua. Semua anggota keluarga mampu menggali kegembiraannya dengan leluasa, tanpa kekangan. Anak mampu mengoreksi perlakuan orangtua dengan lugas, demikian pula orangtua dapat memberikan masukan tanpa kemarahan.
Belajar bersama
Yang dimaksudkan belajar bersama dalam hal ini bukan sekedar duduk bersama dalam satu meja dan masing-masing membawa bahan materi pembelajaran untuk dipelajari. Sekali lagi hal itu hanyalah kebersamaan fisik. Belajar bersama dalam hal ini adalah membahas sebuah kajian bersama-sama. Pilihlah bahan yang ringan dan aktual dan sesuai dengan tingkat kemampuan berfikir anak, misalnya bahasan tentang buah, mainan, pakaian, atau apa saja yang ada di sekitar kita. Dengan catatan: Jika bahan kajian berupa sikap orang, buatlah agar jangan sampai pembahasan berubah menjadi ajang “membiarakan kejelekan orang”.
Nonton Televisi / Bioskop Bersama
Tentu, pilihlah tontonan yang bermutu dan menyegarkan, seperti komedi atau film-film yang sepadan dengan usia anak-anak Anda. Tontonan hendaknya disukai oleh semua keluarga. Anda bisa menyesuaikan dengan selera anak, namun, boleh juga Anda mengajak anak menyukai selera Anda, tentu bukan dengan paksaan. Sebab, jika apa yang ditonton ternyata hanya disukai oleh sebagian anggota, yang akan terjadi bukanlah sebuah kebersamaan, tetapi saling ganggu, bahkan bisa terjadi konflik. Anda sekeluarga bisa membahas apa yang telah Anda tonton bersama, meski hanya sekedar menyampaikan perasaan atau kesan.
Rekreasi keluar bersama
Pernahkah ketika Anda bermaksud untuk berlibur bersama ternyata suasana justru berubah menjadi ajang percekcokkan? Itu namanya bukan rekreasi bersama melainkan bertengkar sambil jalan-jalan. Nah, jika Anda ingin berekreasi bersama, sebelumnya Anda harus membuat rancangan yang merupakan keputusan bersama dan harus dijalankan bersama. Oleh karenanya, perlu ada komitmen bersama sebelum Anda beranjak dari rumah. Sesuaikan barang bawaan dengan kapasitas tenaga dan keperluan Anda. Pastikan bahwa barang-barang yang penting sudah Anda kemas, akan lebih baik jika Anda membuat daftar barang yang akan Anda bawa. Mengapa ini penting? Karena banyak terjadi percekcokan dalam perjalanan hanya disebabkan sebuah barang yang tertinggal.
Rekreasi harus segera dimulai sesaat Anda berangkat, dalam arti bahwa perjalanan Anda pun harus dirancang sebagai sebuah rekreasi. Oleh karenanya Anda dan keluarga harus bisa menikmati perjalanan Anda. Akan lebih baik apabila Anda sekeluarga membuat keputusan untuk menciptakan kebahagiaan sepanjang rekreasi Anda.
Doa bersama
Semua agama mengakui bahwa doa bersama dirasa sangat ampuh demi terkabulnya sebuah permohonan. Selain itu, tahukah Anda bahwa doa bersama membuat Anda sekeluarga merasa “menyatu”? Jika Anda belum percaya, silakan Anda coba dan jadikan sebagai sebuah kebiasaan di dalam keluarga Anda.
BY EUNIKE JULIA FANTONI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar